Aktivitas Para Mahasiswi

Aktivitas para mahasiswi adalah salah satu bidang amal thullabi yang sangat penting karena wanita adalah saudara kandung laki-laki dan perhatian terhadap mereka berarti perhatian terhadap generasi mendatang. Dunia pendidikan bagi para pemudi sudah demikian luasnya sehingga jumlah mereka hampir menyamai atau mungkin melebihi jumlah pemuda yang belajar di universitas-universitas di seluruh dunia.

Para mahasiswi memiliki kemauan dan kerapihan kerja yang kadang lebih baik daripada mahasiswa dalam amal thullabi. Demikian pula hubungan sosial dengan kawan-kawannya, kemampuannya dalam mempengaruhi dan menjelaskan pemikiran, mengajak dan menggerakan mereka untuk beramal.

Sasaran dan sarana aktivitas mahasiswi tidak banyak berbeda dengan aktivitas mahasiswa, kecuali yang berkaitan dengan keberadaan mereka sebagai pendidik generasi serta ibu rumah tangga. Maka ada sarana-sarana khusus yang sesuai dengan tabiat wanita dan norma-norma yang berlaku di masyarakat.

Arahan Umum untuk Aktivitas Mahasiswi

  1. Wajib bagi para aktivis amal thullabi untuk memberikan perhatian yang besar, upaya yang maksimal, waktu, perencanaan dan mutaba’ah/kontrol bagi keberhasilan aktivitas mahasiswi.
  2. Amal Thullabi harus membentuk panitia khusus untuk itu, yang bertugas merencanakan, mengontrol pelaksanaan serta memutabaah para aktivis mahasiswi, membimbing proses tarbiyah yang mereka lakukan dan persiapan mereka untuk tugas-tugas masa depan. Hendaknya para mahasiswi juga diberi kesempatan untuk melaksanakan dan memutabaah sendiri kerja mereka agar mereka memiliki pengalaman, karena sesama mereka akan lebih dekat dan lebih besar pengaruh serta produktivitas amalnya.
  3. Mahasiswi harus terlibat bersama mahasiswa dalam kepengurusan seluruh organisasi kemahasiswaan, menyiapkan dan menjalankan sarana-sarana amal thullabi (rihlah, mukhayam, pameran, dan lain-lain), disamping kegiatan khusus yang mereka lakukan.
  4. Aktivis Amal Thullabi harus memfokuskan sisi tarbawi dalam aktivitas mahasiswi dengan mempersiapkan langkah-langkah, memantau pelaksanaan dan mengevaluasinya agar terlahir para murohbiyaat yang baik untuk generasi mendatang.
  5. Asrama mahasiswi termasuk salah satu pusat aktivitas mereka, tempat mereka tinggal dan saling betemu sepanjang hari sehingga interaksi kader da’wah dengan para mahasiswi lainnya lebih optimal. Oleh karena itu perlu diberikan perhatian khusus agar menjadi pusat tarbiyah yang menghasilkan kader masa depan.
  6. Amal Thullabi harus mendorong mahasiswi supaya berprestasi, serta  mengarahkan upaya dan kemampuan mereka kepada bidang-bidang spesialisasi yang dibutuhkan masyarakat terutama pendidikan, kedokteran, keperawatan dan dirosah insaniyyah (humaniora).
  7. Harus diperhatikan penyiapan potensi, bakat dan kemampuan mahasiswi, mendorong dan mengembangkannya untuk masa depan.
  8. Harus disiapkan kader-kader pemimpin mahasiswi seperti yang dilakukan terhadap mahasiswa, karena kebutuhan wanita terhadap pemimpin sama bahkan mungkin lebih besar daripada kebutuhan laki-laki terhadap pemimpinnya.