Amal Thullabi bagi Anggota Dewan Pengajar atau Dosen

Dewan pengajar/dosen merupakan bagian penting dalam proses pendidikan dan pengajaran, bahkan merekalah yang berada di garis terdepan. Maka tidak diragukan lagi, betapa pentingnya posisi dosen dalam Amal Thullabi baik sebagai pendorong dan pengarah maupun sebagai pembela dan pelindungnya. Oleh karena itu kita akan melihat pembahasan ini dari dua sisi: pertama: peran mahasiswa terhadap dosen, dan kedua: peran dosen yang harus dimainkan dalam Amal Thullabi.

Pertama: Peran Mahasiswa terhadap Para Dosen

Mahasiswa harus memandang dosen seperti murid memandang guru, anak memandang ayah, menghargai dan menghormatinya, mencintai dan dekat dengannya, mengambil manfaat dari ilmu dan pengalamannya, serta meminta nasihat dan petunjuknya dalam menghadapi masalah.

Demikian juga pandangan Amal Thullabi terhadap dosen, ia harus mengarahkan perhatian dan upaya untuk bekerja bersama para dosen, dan menambah jumlah mereka yang membela gerakan mahasiswa. Hal ini dapat dilakukan melalui:

  1. Interaksi terus menerus dengan para dosen baik yang menjadi pejabat di fakultas/universitas maupun yang tidak memegang jabatan, terus membina hubungan yang erat dengan mereka dan bermusyawarah dengan mereka dalam menghadapi kasus-kasus di dunia mahasiswa.
  2. Menghormati dan menempatkan mereka pada tempatnya serta tidak melampaui batas-batas kesopanan meskipun terdapat perbedaan pendapat dengan mereka.
  3. Merekrut sebanyak mungkin para dosen ke dalam kepengurusan di lembaga-lembaga kemahasiswaan, dan berusaha meminta mereka untuk menjadi pembimbing dalam ikatan keluarga mahasiswa yang ada atau organisasi kemahasiswaan yang lain.
  4. Berusaha melibatkan beberapa dosen untuk merencanakan dan menyusun kebijakan Amal Thullabi.
  5. Melibatkan mereka dalam berbagai kegiatan seperti: rihlah, perkemahan, pelatihan, pameran, muktamar, dan lain-lain.
  6. Memantau terus menerus pendapat para dosen tentang Amal Thullabi, kegiatan dan kebijakannya melalui pendekatan personal maupun kolektif serta meminta nasehat dan masukan mereka.
  7. Tawazun antara Amal Thullabi dengan prestasi dalam studi sehingga Amal Thullabi dapat memunculkan sejumlah mahasiswa berprestasi untuk menjadi dosen.
  8. Membantu para dosen dalam membela maslahat mereka dan membina hubungan dengan organisasi mereka bahkan berusaha menetapkan langkah-langkah, sasaran dan strategi yang sama.
  9. Dialog antara seluruh lembaga yang ada dalam Amal Thullabi dengan para dosen baik individu maupun kelompok dengan tujuan mendekatkan pandangan dan memunculkan titik temu dalam pandangan dan aktivitas.
  10. Berusaha membina hubungan khusus dengan para dosen yang memegang jabatan tertentu sebagai pengambil kebijakan baik di pemerintahan, yayasan-yayasan pemerintah, yayasan-yayasan masyarakat, partai politik maupun fakultas/universitas dalam rangka meraih wala’ mereka terhadap Amal Thullabi.

Kedua: Peran Para Guru atau Dosen terhadap Amal Thullabi

Para guru atau dosen memiliki peran yang sangat besar terhadap pelajar/mahasiswa baik sisi ilmiah, perilaku, maupun amal, sebagaimana peran mereka yang besar dalam mengarahkan, melindungi dan membela Amal Thullabi.

Secara lebih jelas perah para guru atau dosen dalam Amal Thullabi adalah sebagai berikut:

1. Dalam perilaku dan kapabilitas

Perilaku para dosen selalu diawasi oleh mahasiswa dan dijadikan contoh baik perilaku ilmiah, pemikiran, perilaku kependidikan, maupun kepribadian para dosen itu sendiri. Diantara perilaku dosen yang terpenting adalah :

  1. Kedisiplinan secara umum terutama ketepatan waktu dalam mengajar.
  2. Tidak berlebihan dalam menentukan harga buku.
  3. Tidak mengadakan les/jadwal pelajaran khusus
  4. Menolak KKN dan memperlakukan murid/mahasiswa dengan adil.
  5. Adil dalam menilai ujian dan objektif.
  6. Penampilan yang laik dan akhlaq yang baik.
  7. Memelihara adab berbicara dan tidak menghina mahasiswa/pelajar.
  8. Menghargai pendapat murid/mahasiswa dan mendorong mereka untuk mengemukakan pendapat.

2. Di bidang ilmiah

Para guru dan dosen memiliki peran utama dalam bidang ini, oleh karena itu mereka harus berusaha untuk:

  1. Menetapkan kandungan/materi pelajaran di setiap awal tahun.
  2. Memberikan nasehat mengenai metode belajar dan menghafal.
  3. Tidak terlambat dalam mengeluarkan buku-buku pelajaran/kuliah dan tidak memperdagangkannya.
  4. Menyelesaikan kurikulum lebih cepat sehingga ada kesempatan untuk mengulangnya.
  5. Menyampaikan materi ilmiah dengan optimal.
  6. Menggunakan sebaik mungkin sarana-sarana pengajaran.
  7. Menggunakan metode dialog dan diskusi serta mendorong mahasiswa untuk melakukannya.
  8. Menggunakan kandungan kurikulum pelajaran untuk memantapkan sisi tarbawiyyah, akhlaqiyyah dan fikriyyah mahasiswa.

3. Di bidang pelayanan

Adalah bidang yang makin mendekatkan pengajar dengan mahasiswa, memberikan contoh yang baik tentang pelayanan dan sumbangsih dalam Amal Thullabi, diantaranya:

  1. Memberikan kuliah tambahan untuk mata kuliah yang sulit secara sukarela.
  2. Memberikan buku secara gratis bagi mereka yang tidak punya.
  3. Membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi mahasiswa.
  4. Memberikan kesempatan bekerja kepada beberapa mahasiswa di waktu libur.
  5. Membantu pemenuhan tuntutan mahasiswa di bagian kemahasiswaan kampus.
  6. Menyalurkan sebagian zakat dan shodaqah kepada mahasiswa yang membutuhkan.
  7. Mengizinkan mahasiswa yang berprestasi untuk memanfaatkan perpustakaan pribadinya.

4. Bidang Amal Thullabi

  1. Bersemangat untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan mahasiswa.
  2. Terlibat dalam panitia-panitia kesatuan mahasiswa.
  3. Membimbing kegiatan-kegiatan ikatan mahasiswa dan kelompok ilmiah mahasiswa.
  4. Mengajak dosen-dosen yang lain untuk terlibat membantu Amal Thullabi.
  5. Terlibat dalam kegiatan tsaqafiyyah dan ilmiyyah seperti : ceramah, seminar, dan lain-lain.
  6. Memberikan penyadaran kepada mahasiswa tentang problematika masyarakat, membuka diskusi dengan mereka dan mempertebal perasaan positif dan cinta tanah air.
  7. Membantu mengembangkan amal thullabi dengan sumbangan pemikiran, nasehat, dan arahan, serta melibatkan diri dalam membuat langkah dan strateginya.
  8. Mengarahkan mahasiswa yang berpestasi untuk mengambil spesialisasi yang memudahkan mereka berkesempatan untuk menjadi dekan fakultas, serta terus-menerus memperhatikan studi dan pembinaan mereka.
  9. Memperhatikan aktivis Amal Thullabi yang tertinggal dan membantu studi mereka.
  10. Membantu membentuk lembaga kemahasiswaan dan qiyadahnya.
  11. Berinteraksi dengan mahasiswa dari berbagai kelompok dan dan menjembatani doalog dengan mereka
  12. Membela hak-hak mahasiswa dan tuntutan mereka
  13. Membagi jabatan idariyah di fakultas, kampus, dan daulah utuk membantu gerakan mahasiswa