Dari Penulis ‘Kado Pernikahan Untuk Istriku’

Hanya Allah yang berhak dipuji, meskipun kita sering haus pujian. Hanya Allah yang mampu menyangga segala macam pujian yang ditujukan bagi-Nya. Selain Allah, tak ada yang kuat menyangga berbagai pujian, kecuali orang yang Allah telah berikan kepadanya taufiq dan hidayah. Maka, izinkanlah saya untuk memulai buku ini dengan hamdalah, dengan pujian kepada Allah ‘Azza wa Jalla.

Bersama-sama saya, mari kita ucapkan alhamdulillahi rabbil ‘alamin. Kemudian mari kita ingat nikmat-Nya yang lebih sering kita ingkari daripada kita syukuri itu.

Kemudian mari terima nikmat-Nya dan kita berbahagia karenanya. Ucapkanlah pujian kepadanya bahwa hari ini kita bisa makan. Sementara jutaan saudara-saudara kita menahan lapar setiap hari. Sepiring nasi panas dengan lauk ala kadarnya adalah kenikmatan luar biasa jika dihidangkan dan dilahap dengan rasa syukur, berterima kasih kepada Allah yang telah memperhatikan kebutuhan kita. Bergembiralah, karena kita bisa mengenyangi perut kita dan istri kita dengan rizki yang halal, di saat ada saudara kita yang harus mencuri tiga batang pohon singkong milik tetangganya untuk mempertahankan hidup agar anaknya tidak sampai mati kelaparan.

Sesungguhnya Allah memberi kita nikmat yang banyak. Sayang, kita sulit mensyukurinya.

Sesudah itu, marilah kita tundukkan hati sejenak. Mari kita ucapkan shalawat atas Nabi Muhammad, manusia suci yang Allah sendiri memujinya. Shalawat kita juga untuk keluarganya yang mulia, yang Allah juga memujinya. Mari kita ucapkan pelan-pelan: “Allahumma shalli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa ali Muhammad”.

Selebihnya, saya ingin menceritakan kepada Anda ten-tang buku yang sedang Anda baca ini. Secara umum, buku ini merupakan edisi satu jilid dari keseluruhan trilogi Kupinang Engkau dengan Hamdalah, yakni buku Kupinang Engkau dengan Hamdalah — judul buku sama dengan nama triloginya– yang terbit akhir Juni 1997, Mencapai Pernikahan Barakah (akhir Oktober, 1997), serta yang ketiga Disebabkan Oleh Cinta, Kupercayakan Rumahku Padamu (Juli, 1998). Isinya, dengan demikian, ya sama. Hanya ada berbagai penambahan informasi atau pendalaman pembahasan. Bab Keasyikan yang Menghancurkan Keluarga dibahas lebih tuntas pada buku ini, hal yang belum bisa saya lakukan pada buku Disebabkan Oleh Cinta mengingat terbatasnya halaman. Begitu juga misalnya, bab Mempertimbangkan Pinangan dibahas lebih jauh pada buku Kado Pernikahan untuk Istriku yang sedang Anda baca ini. Ada penambahan dua sub judul pada bab tersebut, yakni peringatan agar tidak membuka pintu pinangan setelah menerima pinangan dari orang lain serta pertimbangan bagi yang telah menikah untuk tidak mempersulit diri dengan merahasiakan pernikahan jika tidak ada sesuatu yang membawa madharat besar manakala diumumkan.

Sub bab Jangan Buka Pintu Lagi, sekedar contoh saja, sebelumnya tidak masuk dalam buku Kupinang Engkau de-ngan Hamdalah. Akan tetapi ketika saya menjumpai ada sau-dara kita yang menghadapi masalah karena menerima pinangan setelah pinangan orang lain secara resmi diterima, maka saya tergerak untuk menambah-kan sub bab ini pada bab Mempertimbangkan Pinangan agar bisa menjadi peringatan bagi kita. Sebab tidak ada jaminan bahwa kita tidak akan melakukan hal yang sama, seandai-nya kita tidak ingat peringatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam agar tidak meminang wanita yang telah dipinang saudaranya.

Selain penambahan dan pendalaman, ada juga penghapusan hal-hal yang ternyata saya lihat tidak terlalu perlu, meskipun tidak semua penghapusan karena alasan ini. Sebagian saya hapus karena pijakannya kurang kuat, sekalipun secara psikologis dapat dipertanggungjawabkan. Sebagian saya hapus semata-mata untuk meringankan beban  moral. Mengapa? Itu yang saya tidak enak untuk menulis di sini.

Alhasil, buku ini tidak persis sama isinya dengan edisi yang terpisah-pisah. Mudah-mudahan bermanfaat dan membawa kebaikan bagi kita semua, terutama bagi Anda yang mau menikah atau baru menikah dan punya anak. Mudah-mudahan Allah meridhai usaha ini dan memaafkan kesalahan-kesalahan saya dalam menulis buku ini.

Pembaca,

Sebelum kata pengantar ini saya tutup, masih ada yang ingin saya sampaikan. Ada perubahan dalam perwajahan buku ini. Tidak seperti buku-buku kita sebelumnya, daftar isi untuk buku Kado Pernikahan ini kita cetak berwarna. Selain itu, daftar isi tidak memberi informasi isi buku secara lengkap. Hanya garis besar. Informasi tentang isi buku secara lebih rinci, bisa Anda jumpai pada tiap-tiap Jendela Pembahasan.

Pada beberapa halaman diberi ornamen. Selain itu, jenis huruf yang dipakai juga sangat beragam, sehingga tidak terasa monoton. Jarak antar paragraf juga diusahakan setepat mungkin dengan mempertimbangkan berat ringan-nya pembahasan, nilai penting tiap-tiap paragraf, serta ke-mampuan mata untuk membaca secara efektif.

Berbagai perbaikan pada buku ini, khususnya pada perwajahan buku, dilakukan untuk tujuan sederhana: memudahkan Anda membaca dan memahami buku ini. Buku ini tebal, karena itu kami tidak ingin Anda kecapekan membaca karena perwajahan buku yang kaku. Betapa banyak buku-buku yang sangat bagus isinya, tetapi tidak disentuh oleh pembaca semata-mata karena perwajahan yang melelahkan atau sampul buku yang salah. Saya pernah melihat satu buku terjemahan yang sampulnya menjengkelkan dan perwajahannya (lay out) menyedihkan, ternyata isinya sangat bermanfaat.

Masih ada keinginan saya berkenaan dengan perwajahan buku, tetapi untuk kondisi kita saat ini masih belum me-mungkinkan. Saya sebenarnya ingin memberi ruangan yang cukup lebar di bagian pinggir buku, sehingga Anda bisa memberi hasyiah (catatan pinggir) –salah satu tradisi Islam yang sangat berharga. Tetapi jika ini dilakukan untuk seluruh bab, buku yang sudah tebal ini akan membengkak halamannya secara besar-besaran. Padahal, harga kertas seka-rang sangat mahal.

Begitulah. Dan tegur sapa Anda saya tunggu.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Yogyakarta, 1 Juli 1998

Mohammad Fauzil Adhim