Empat Langkah Menuju Surga

“Wahai orang-orang yang beriman, ruku, sujud dan beribadahlah kepada Allah, dan perbuatlah kebaikan-kebaikan agar kalian beruntung.” (QS Al-Hajj: 77)

Setelah lelah berhijrah dari Makkah ke Madinah, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beristirahat di Quba’. Bahkan beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beserta sahabat sempat menidirikan sebuah masjid, walaupun saat itu masih dalam wujud sangat sederhana. Batas-batasnya adalah pohon kurma, dan sebagian atapnya dari pelepah kurma ditambah daun-daun kering. Saat ini, masjid tersebut sudah terlihat cantik dan megah yang kita kenal dengan nama Masjid Quba’.

Lebih sepekan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berada di Quba’, dan di sinilah awal sejarah bermula sholat Jumat pertama. Dulu pada waktu sebelum hijrah, sholat Jumat belum bisa ditunaikan karena masih berada di bawah kekuasaan Quraisy, di kota Makkah.

Usai melaksanakan sholat Jumat, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam berangkat dengan berjalan kaki, memasuki kota Madinah. Beliau diiringi oleh para sahabat, baik dari kalangan Muhajirin maupun Anshor. Sementara unta Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dilepaskan dan berjalan paling depan.

“Biarkan unta itu berjalan, karena dia dalam bimbingan Allah Subhanahu wa Ta’ala,” Ujar Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Lalu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bertanya kepada para sahaba: Tahun apakah ini? Bulan apakah ini? Dan hari apakah ini?

Lalu Beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Ayyuhannas Afsyus salaam, wa’ath’imuth tho’aam, wasiilul arham, washallu billaili wannaasu niyaam, tadkhulul jannata bissalaam.” (HR. Muslim)

Artinya: Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makan (kepada fakir miskin), sambungkan tali silaturrahim. Dan sholat malamlah kalian ketika manusia sedang nyenyak tidur. Engkau akan masuk surga dengan salam (selamat).

Dalam hadits ini, Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengungkapkan empat langkah untuk menuju surga Allah Subhanahu wa Ta’ala:

Pertama, tebarkanlah salam. Ucapan Assalaamu’alaaikum warahmatullahi wabarakatuhu, disunnatkan bagi yang mengucapkannya,  dan bagi yang mendengarnya, hukumnya wajib untuk menjawab. Ucapan salam adalah doa terhadap sesama hamba Allah Subhanahu wa Ta’ala, ucapan salam dapat memadamkan api dedam dan permusuhan, bahkan dapat memperkuat tali persaudaraan sesama kita.

Kedua, berilah makan. Sungguh banyak orang-orang di sekitar kita yang membutuhkan makanan. Ada fakir miskin, anak-anak terlantar atau siapapun yang membutuhkannya. Kalaupun mengundang untuk walimahan atau syukuran, maka disunnahkan juga untuk mengundang orang-orang papa. Jangan sampai ada sebuah keluarga kepalaran, sementara tetangganya tertidur nyenyak lantaran kekenyangan.

Ketiga, menyambungkan silaturrahim. Menyambungkan kasih sayang, menyambungkan tali persaudaraan. Berkunjung, bertatap muka, berbincang-bincang agar suasana masyarakat menjadi damai dan tenteram. Dengan bersilaturrahim banyak pekerjaan-perkerjaan yang sulit bisa diselesaikan. Pesan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bahwa silaturrahim itu memperpanjang umur dan menambah rezeki.

Keempat, sholat malam. Ada saat-saat khusus, dimana doa kita lebih dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Yaitu bermunajat dan berdoa di malam hari, saat-saat orang lain sedang nyenyak tidur. Kita kenal dengan istilah qiyaamul lail, mendirikan ibadah malam, dengan sholat tahajjud, berdoa dan berdzikir kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Bahkan pada bulan Ramadhan ini disunnahkan sholat tarawih, membaca Al-Qur’an, istighfar dan lain-lain.

Dari empat langkah menuju surga Allah Subhanahu wa Ta’ala, ternyata tiga syaratnya,sangat terkait dengan hablun minannas dan hanya satu poin yang menyebutkan ibadah mahdhah, hambulun minallah yaitu sholat malam.

Jadi untuk memasuki surga Allah Subhanahu wa Ta’ala, dalam pemahaman hadits ini, maka hubungan kita dengan manusia harus terus diperbaiki. Kualitas hubungan dan interaksi kita dengan manusia seperti mengucapkan salam, memberi makan dan menyambung kasih sayang justru menjadi faktor besar untuk masuk surga.

Siapa  suka  beternak ayam
Buatlah sangkar pemikat punai
Siapa suka  mengucap salam
Membuat hati menjadi damai