Ijtihad & Mujtahid (2): Peringkat Mujtahid

Seseorang layaknya mengetahui tingkatan-tingkatan ahli fiqh ketika mengambil salah satu fatwa atau pendapat dalam masalah fiqh, agar bisa membedakan antara pendapat-pendapat yang bertentangan. Kemudian mentarjih atau menguatkan salah satu dari pendapat-pendapat itu. Adapun tingkatan ahli fiqh ada enam tingkatan yaitu:

1. Mujtahid Mutlak Mustaqil

Mujthaid mutlak sering juga disebut mujtahid mustaqil (independen). Hal itu karena mereka tidak bertaqlid kepada mahzab lainnya manapun, karena kedudukan mereka yang justru berada pada puncaknya. Sebaliknya, justru semua mujtahid baik yang sezaman atau yang sesudahnya, malah menyandarkan banyak hal kepada hasil kaidah dan ijtihad para mujtahid mutlak.

Mereka adalah para ahli ijtihad yang sudah sampai ke level ekspert dan mampu membuat kaidah sendiri dalam membuat kesimpulan-kesimpulan hukum fiqh. Dan ketika berfatwa terhadap suatu masalah, mereka menggunakan kaidah-kaidah yang telah mereka temukan sendiri hasil dari pemahamannya yang mendalam terhadap Al Quran dan As Sunnah.

Namun level mujtahid seperti ini amat jarang kita temukan. Sepanjang sejarah, jumlah mereka kurang lebih hanya sekitar 10-an orang saja. Dan sayangnya, tidak semua mazhab mereka kekal di atas bumi ini. Kebanyakannya mati dan hilang begitu saja ditelan sejarah.

Yang tersisa hingga hari ini dengan eksis hanya empat saja, yaitu para imam Madzhab yang empat:

  • Al Imam Abu Hanifah
  • Al Imam Malik
  • Al Imam Asy Syafi’i
  • Al Imam Ahmad bin Hanbal.

Ibnu Abidin menamakan tingkatan ini dengan, tingkatan Mujtahid dari segi Syari’at.

2. Mujtahid Muthlaq Ghairu Mustaqil

Mujtahid Adalah seseorang yang memenuhi kriteria sebagai seorang mujahid mustaqil, akan tetapi ia tidak membuat kaidah-kaidah sendiri dalam menyimpulkan masalah-masalah fiqhnya, ia memakai kaidah-kaidah yang dipakai oleh para imam Madzhab dalam berijtihadnya.

Inilah yang disebut muthlaq muntashib tidak mustaqil, seperti para murid imam Madzhab

a. Mazhab Al Hanafiyah

diantaranya, Abi Yusuf, Muhammad, Zufar dari kalangan madzhab Al Hanafiyah.

b. Mazhab Al Malikiyah

Ibnu Al Qasim, Asyhab, dan Asad Ibnu Furat dari kalangan Madzab Al Malikiyah.

c. Mazhab Asy Syafi’iyah

Al Buwaiti, Al Muzani dari kalangan madzhab AsySyafi’iyah.

d. Mazhab Al Hanabilah

Abu Bakar Al Atsram, Abu Bakar Al Marwadzi dari kalangan Madzhab Al Hanabilah.

Inilah yang Ibnu Abidin namakan, tingkatan Mujtahid dalam Madzhab. Mereka mampu mengeluarkan atau membuat kesimpulan hukum dalam maslah fiqh berdasarkan dalil yang merujuk kepada kaidah yang digunakan oleh guru-guru mereka, walau kadang suka berbeda dalam bebarapa hal dengan gurunya, akan tetapi ia mengikuti gurunya dalam kaidah-kaidah pokoknya saja.

Dua tingkatan mujtahid di atas sudah tidak ada pada zaman sekarang.

3. Mujtahid Muqayyad

Adalah seseorang yang berijtihad dalam masalah-masalah yang tidak ada nashnya (keterangannya) dalam kitab-kitab madzhab

a. Mazhab Al Hanafiyah

Di antaranya seperti, Al Hashafi, Al Thahawi, Al Kurhi, Al Halwani, As Syarakhsi, Al Bazdawi dan Qadhi Khan dari kalangan madzhab Al Hanafiyah.

b. Mazhab Al Malikiyah

Dari kalangan Madzab Al Malikiyah. Misalnya Al Abhari, Ibnu Abi Zaid Al Qairawani.

c. Mazhab Asy Syafi’iyah

Dari kalangan mazhab ini antara lain misalnya Abi Ishaq As Syiraji, Al Marwadzi, Muhammad bin Jarir, Abi Nashr, Ibnu Khuzaimah dari kalangan Madzhab As Syafi’iyah.

d. Mazhab Al Hanabilah

Dari kalangan mazhab ini antara lain seperti Al Qadhi Abu Ya’la, Al Qadhi Abi Ali bin Abi Musa.

Mereka semua disebut para imam Al Wujuh, karena mereka dapat meyimpulkan suatu hukum yang tidak ada nashnya dalam kitab madzhab mereka, dinamakan Wajhan dalam madzhab (satu segi dalam madzhab) atau satu pendapat dalam madzhab, mereka berpegang kepada madzhab bukan kepada Imamnya (gurunya), hal ini tersebar dalam dua madzhab yaitu, As Syafi’iyah dan Al Hanabalah.

4. Mujtahid Tarjih

Adalah mereka yang mampu mentarjih (menguatkan) salah satu pendapat dari satu imam madzhab dari pendapat-pendapat madzhab imam lain, atau dapat mentarjih pendapat salah satu imam Madzhab dari pendapat para muridnya atau pendapat imam lainnya. Berari Ia hanya mengambil satu riwayat dari beberapa riwayat saja, seperti,

a. Mazhab Al Hanafiyah

Yang termasuk mujtahid tarjih dari kalangan mazhab Al Hanafiyah antara lain Al Qaduri dan Al Murghainani, penulis kitab Al Hidayah.

b. Mazhab Al Malikiyah

Yang termasuk mujtahid tarjih dari kalangan mazhab Al Malikiyah di antranya adalah Al Imam Al Khalil.

c. Mazhab Asy Syafi’iyah

Yang termasuk mujtahid tarjih dari kalangan mazhab As Syafi’iyah antara lain misalnya Al Imam Ar Rafi’i dan Al Imam An Nawawi.

d. Mazhab Al Hanabilah

Yang termasuk mujtahid tarjih dari kalangan mazhab Al Hanabilah antrara lain misalnya Al Qadhi Alauddin Al Mardawi dan juga Abu Al Khattab Mahfudz bin Ahmad Al Kalwadzani Al Bagdadi.

5. Mujtahid Fatwa

Mujtahid fatwa adalah seseorang yang senantiasa mengikuti salah satu madzhab, mengambil dan memahami masalah-masalah yang sulit ataupun yang mudah, dapat membedakan mana pendapat yang kuat dari yang lemah, mana pendapat yang rajih dari yang marjuh, akan tetapi mereka lemah dalam menetapkan dalil dan mengedit dalil-dalil qiyasnya.

Di antara mereka misalnya para imam pengarang matan-matan yang terkemuka dari kalangan imam mutaakhir (belakangan), seperti pengarang Al Kanzu (Kanzul Ummal), pengarang Al Durur Al Mukhtar, pengarang Majma’ Al Anhar dari kalangan Al Hanafiyah, serta tidak lupa seperti Ar Ramli dan Ibnu Hajar dari kalangan As Syafi’iyah.

6. Muqallid

Adalah mereka yang tidak mampu melakukan hal-hal di atas, seperti membedakan mana yang kuat mana yang lemah,

ia hanya bisa mengikuti pendapat-pendapat ulama yang ada. Jumhur ulama tidak membedakan anatara mujtahid muqayyad dan mujtahid takhrij, tetapi Ibnu Abidin menjadikan mujtahid takhrij sebagai tingkatan yang keempat setelah mujtahid muqayyad, ia memberikan contoh Ar Razi Al Jashash (wafat th. 370) dan yang semisalnya.

7. Tabel

Untuk mudahnya dalam menghafal para mujtahid dari tiap mazhab dan peringkat-peringkatnya, silahkan lihat tabel di bawah ini:

a. Mujtahid Mutlak

Hanafi Maliki Syafi’i Hanbali
Al Imam Abu Hanifah Al Imam Malik Al Imam Asy Syaf’i Al Imam Ahmad bin Hanbal

 

b. Mujtahid Mutlak Ghairu Mustaqil

Hanafi Maliki Syafi’i Hanbali
Abi Yusuf Muhammad

Zufar

 

Ibnu Al Qasim

Asyhab

Asad Ibnu Furat

Al Buwaiti

Al Muzanni

Abu Bakar Al Atsram

Abu Bakar Al

Marwadzi

 

 c. Mujtahid Muqayyad

Hanafi Maliki Syafi’i Hanbali
Al Hashafi

Al Thahawi

Al Kurhi

Al Halwani

As Syarakhsi

Al Bazdawi Qadhi Khan

Abhari

Ibnu Abi Zaid Al

 

Qairawani

As Syiraji

Al Marwadzi

Jarir

Abi Nashr

Ibnu Khuzaimah

 

Muhammad bin Al Qadhi Abu Ya’la

Al Qadhi Abi Ali bin Abi Musa

d. Mujtahid Tarjih

Hanafi Maliki Syafi’i Hanbali
Al Qaduri

Al Murghainani

 

Al Khalil Al Rafi’i

Nawawi

Al Al Qadhi Alauddin Al Mardawi

Al Kalwadzani

Al Bagdadi

e. Mujtahid Fatwa

Hanafi Maliki Syafi’i Hanbali
Penulis Kanzul Ummal

Penulis Al Durur Mukhtar

Penulis Majma’ Al Anhar

 

  Ar Ramli

Ibnu Hajar