1. Menjaga Ibu
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh berkata: “Seorang lelaki datang kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam, lalu berkata: ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak untuk aku hormati?’ Beliau menjawab: ‘Ibumu.’ Lelaki itu kembali bertanya ‘Kemudian siapa?’ Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: ‘Ibumu.’ Lelaki itu terus bertanya: ‘Kemudian siapa?’ Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: ‘Ibumu.’ Sekali lagi lelaki itu bertanya: ‘Kemudian siapa?’ Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: ‘Kemudian bapakmu.'” (HR Bukhari dan Muslim)[1]
2. Menjaga Saudara Wanita
Aisyah Radhiyallahu ‘Anh berkata bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Tidak seorang pun dari umatku yang menanggung tiga orang anak perempuan atau tiga orang saudara perempuan, lalu dia perlakukan mereka secara baik, kecuali mereka itu akan menjadi tirai pencegah baginya dari api neraka.” (HR Baihaqqi)[2]
3. Menjaga Istri
Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anh berkata: “Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: ‘… sampaikan oleh kalian nasihat kepada kaum wanita secara baik …'” (HR Bukhari dan Muslim)[3]
Hal itu diperkuat lagi dengan sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam yang berbunyi: “Sebaik-baik kamu adalah sebaik-baik kamu terhadap keluarganya, dan aku adalah orang paling baik di antara kalian terhadap keluargaku.” (HR Ibnu Majah)[4]
4. Menjaga Anak Perempuan
Urwah bin Zubair berkata bahwa Aisyah pernah bercerita kepadanya bahwa seorang wanita dengan membawa dua orang anak perempuan datang kepadanya meminta-minta. Tetapi dia tidak memiliki apa-apa selain sebiji kurma. Aisyah memberikan kurma itu kepada wanita tersebut. Lantas wanita tersebut membagi dua kurma tadi dan diberikannya kepada anak perempuannya. Setelah itu dia berdiri dan pergi. Kemudian Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam datang dan Aisyah menceritakan hal tersebut kepada beliau. Mendengar ceritaAisyah, Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang menanggung dua anak perempuan, lalu berbuat baik kepada mereka, maka mereka akan menjadi tirai pencegah baginya dari api neraka.” (HR Bukhari)[5]
Anas bin Malik Radhiyallahu ‘Anh berkata bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang memelihara dua orang anak perempuan sampai semua balig, maka pada hari kiamat aku dan dia …,” sambil merapatkan jari-jarinya. (HR Muslim)[6]
5. Menjaga Budak Perempuan
Abu Burdah, dari ayahnya, berkata bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda: “Lelaki mana saja yang mempunyai budak perempuan lalu dia mengajarnya dengan baik dan mendidiknya dengan baik, kemudian memerdekakannya dan mengawininya, maka baginya dua ganjaran.” (HR Bukhari)[7]
Setelah mengetengahkan nash-nash hadits Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam yang menjelaskan beberapa karakteristik wanita muslimah, saya ingin menambahkan satu hal lagi yang tampaknya agak lucu dan aneh, yaitu tentang beberapa nash hadits yang di dalamnya disebutkan nama, rupa, dan berbagai cerita mengenai wanita. Mungkin ada pembaca yang bertanya, dan hal ini ada benarnya: “Apa hubungannya cerita ini dengan karakteristik wanita?” Saya jawab: “Maksud saya mengetengahkan nash-nash tersebut adalah untuk menanggapi pemahaman yang berkembang di kalangan sebagian umat Islam selama berabad-abad. Dalam hal ini mereka merasa sangat risih menyebut nama dan menceritakan rupa serta berbagai hal mengenai wanita. Mereka menganggap semua itu sebagai bagian dari aurat wanita yang harus ditutupi dan meyakininya bahwa hal itu bagian dari etika Islam.”
[1] Bukhari, Kitab: Adab, Bab: Orang yang paling berhak untuk diperlakukan secara baik, jilid 13, hlm. 4. Muslim, Kitab: Kebajikan, hubungan kekeluargaan dan etika, Bab: Berbuat baik kepada kedua orang tua dan merekalah yang paling pantas untuk itu, jilid 8, hlm. 2.
[2] Diriwayatkan oleh Baihaqqi mengenai cabang-cabang iman. Silakan lihat Shahih Al Jami’ Ash Shaghir no. 5248.
[3] Bukhari, Kitab: Nikah, Bab: “Berwasiat kepada wanita,” jilid II, hlm. 162. Muslim, Kitab: Penyusuan, Bab. Berwasiat kepada wanita, jilid 4, hlm. 178.
[4] Sunan Ibnu Majah, Kitab: Nikah, Bab: Mempergauli wanita secara baik, hadits no. 1977. Juga lihat Shahih Ibnu Majah hadits no. 1608 dan Shahih Al Jami’ Ash Shaghir, hadits no. 3309.
[5] Bukhari, Kitab: Adab, Bab: Menyayangi anak, mencium, dan merangkulnya, jilid 13, hlm. 33.
[6] Muslim, Kitab: Kebajikan, hubungan kekeluargaan, dan etika, Bab: Keutamaan berbuat baik kepada anak perempuan, jilid 8, hlm. 38.
[7] Bukhari, Kitab: Nikah, Bab: Mengambil budak-budak perempuan dan barangsiapa yang memerdekakan budak perempuan lalu mengawininya, jilid 11, hlm. 38.