Karakteristik Da’wah Ikhwan: Jauh dari Arena Perselisihan Fiqih

Adapun jauh dari arena perselisihan fiqih (ikhtilat al  fiqhi), disebabkan Ikhwan meyakini bahwa perselisihan dalam masalah far’iyat  (cabang) merupakan masalah yang pasti terjadi dan tak mungkin dihindari. Akal dan paham manusia dapat berbeda dalam memahami dan menangkap gambaran prinsip Islam, baik yang terdiri dari ayat Al Quran, hadits dan perbuatan Rasul shalallahu ‘alaihi wa sallam. Karena itu, ikhtilaf pun pemah terjadi di kalangan shahabat radhiallahu ‘anhum dan akan terus terjadi hingga hari kiamat.

Betapa bijaksana Imam Malik radhiallahu ‘anhu ketika berkata pada Abu Ja’far Al  Manshur, muridnya, yang hendak mengarahkan seluruh manusia pada satu mazhab melalui kitab Al Muwattha’ karya Imam Malik, “Sesungguhnya para shahabat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, menyebar di berbagai kota. Dan setiap kaum memiliki pengetahuan sendiri-sendiri. Jika engkau ingin membawa mereka pada satu pendapat, niscaya akan timbul fitnah.”

Yang dikatakan aib atau kesalahan, tidak terletak pada faktor ikhtilaf, tetapi pada sikap ta’ashub (fanatik) terhadap pendapat dan menolak mentah-mentah pemikiran serta pendapat orang lain.

Sudut pandang dan sikap yang benar terhadap masalah khilafiyah, dapat mengumpulkan hati  manusia yang berbeda-beda pada kerangka fikrah yang sama. Zaid radhiallahu’anhu mengatakan, bahwa sudut pandang tentang ikhtilaf ini harus ada dalam sebuah jama’ah yang ingin menyebarkan fikrah dalam satu wilayah yang telah diguncangkan oleh pengaruh perselisihan masalah yang sebenamya tak perlu diperselisihkan.