Da’wah Rabbaniyah[1]
Karena sasaran-sasaran yang dikehendaki jama’ah Ikhwanul Muslimin adalah mengembalikan manusia pada Rabb mereka, Allah Subhanahu wa Ta’ala. Salah satu syi’ar mereka adalah “Allahu ghayatuna”, Allah tujuan kami.
Da’wah ‘Alamiyah (Mondial)
Karena Ikhwanul Muslimin menyeru seluruh manusia di segenap penjuru bumi untuk kembali pada manhaj Allah, sebagaimana disebutkan dalam Al Quran bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam berda’wah kepada seluruh manusia, “Wahai seluruh ummat manusia, katakanlah “Laa ilaaha illa llaah” niscaya kalian menang.”[2]
[1] Majmu’atu Ar Rasa’il, hal. 63.
[2] Dikeluarkan oleh Ahmad (5/371). Muhammad bin Ja’far berkata kepada kami, Al Asy’ats bin Sulaim berkata kepada kami: “Saya mendengar seseorang kepada Imrah Ibnu Zubair berkata: “Saya mendengar seseorang di pasar ‘Ukaz berk ata: “Wahai manusia katakanlah Laa ilaaha illa llah n iscaya ka1ian akan memp eroleh kemenangan.” Sedangkan orang yang mengikutinya mengatakan: “Sesungguhnya orang ini ingin menghalangi kalian dari Tuhan-tuhan kalian.” Temyata kedua orang itu adalah Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam dan Abu Jahal. Dikeluarkan pula oleh Ahmad (5/376, /36) dari jalan Syaiban dari Asy’ats berkata: “Berkata kepada saya Syaikh dari Bani Malik bin Kinanah: “Saya melihat Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam berada di pasar Dzi Al Majar mengatakan: “Wahai man usia katakanlah Laa ilaaha illa Llah, niscaya ka1ian memperoleh kemenangan.” Sanad hadits ini shahih. Dikeluarkan pula oleh Ahmad (3/492,4/341) dan Ath Thabrani dalam Al Kabiir (4582) dari jalan Abdurrahman bin Abi Zinad dari ayahnya berkata. “Diberitakan kepada saya Rabi’ah bin ‘Ibad ad-Daili berkata: “Aku melihat Nabi saw di masa jahiliyah ada di pasar Dzi Al Majar mengatakan: “Wahai manusia katakanlah Laa ilaaha ilia Llah, niscaya kalian memp eroleh kemenangan.” Para perawinya tsiqah kecuali Abdurrahman bin Abi Az Zinad adalah shaduq yang hafalannya mengalami perubahan ketika mendatangi Baghdad, sebagaimana disebutkan dalam At Taqrib.