Al Banna

Islam dan Kesehatan Secara Umum

Setelah kita sadari bahwa bangsa yang tengah bangkit sangat membutuhkan jiwa keprajuritan yang tinggi, maka ketahuilah bahwa salah satu dari pilar-pilar yang menyangga jiwa keprajuritan tersebut adalah sehat dan kuatnya jasmani.

Al-Qur’an telah memberi isyarat yang jelas menyangkut masalah ini tatkalamengisahkan suatu umat yang sedang berjihad, yang siap bangkit menanggung segenap beban, dan menghadang berbagai rintangan untuk merebut kemerdekaan, kebebasan, danmembangun bangsanya. Oleh karena itu Allah Subhanahu wa Ta’ala, memilih untuknya seorang pemimpin yang memiliki kekuatan pikir dan keperkasaan fisik.

Allah menjadikan kekuatan fisik sebagai salah satu pilar utama untuk menegakkan kebangkitan dengan segenap bebannya. Kisah tersebut merupakan kisah Bani Israel tatkala dianugerahi seorang pemimpin bernama Thalut, dalam firman-Nya, “Sesungguhnya Allah telah memilihnya menjadi rajamu dan menganugerahinya ilmu yang luas dan tubuh yang perkasa…” (Al-Baqarah: 247)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah menjelaskan hal yang berkaitan dengan persoalan kesehatan fisik ini dalam beberapa haditsnya. Beliau menganjurkan kepada orang-orang beriman untuk menjaga kekuatan tubuhnya, sebagaimana mereka memelihara kekuatan ruhaninya.

Pada sebuah hadits shahih, beliau Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Mukmin yang kuat itu lebih baik daripada mukmin yang lemah”.

“Sesungguhnya, pada tubuhmu ada hak yang harus kamu penuhi.”

Beliau juga telah menjelaskan kepada umatnya mengenai banyak hal yang berkaitan dengan kesehatan secara umum, khususnya tentang sikap prepentif yang merupakan langkah paling utama dalam tinjauan medis.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Kami adalah kaum yang tidak makan kecuali jika telah merasa lapar, dan jika kami makan tidak sampai kekenyangan.”

Beliau juga menganjurkan supaya hati-hati jika minum air. Dalam sebuah hadits disebutkan, “Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam senantiasa memilih air yang baik untuk diminum.”

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang umatnya membuang air seni dan kotoran (tinja) di air yang diam (tidak mengalir). Beliau juga mengumumkan isolasi terhadap suatu daerah yang terserang wabah, agar penduduknya tidak meninggalkan tempat dan tidak pulamemasukkan orang luar ke dalamnya. Beliau juga mengingatkan kepada umatnya akanberbagai penyakit menular, dan meminta supaya menyingkir dari penyakit lepra oleh karena itu Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menganjurkan kepada umatnya agar banyak berolah raga seperti melempar, berenang, jogging (lari-lari), maupun latihan perang.

Sungguh, perhatian Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam terhadap persoalan ini amat besar sehingga beliau bersabda, “Barangsiapa yang telah memiliki keahlian melempar kemudian melupakannya, maka ia bukan golonganku.”

Oleh karena itu pula, beliau melarang dengan keras sikap berlebihan dalam urusan ibadah sampai menelantarkan kesehatan tubuhnya dengan alasan taqarub (mendekatkan diri) kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Beliau menganjurkan kepada umatnya agar memiliki sifat tawazun (proporsional). Semua ini menjadi bukti bagi kita bahwa Islam adalah ajaran yang memberikan perhatian besar terhadap kesehatan umat secara umum, mendorong mereka supaya menjaganya, dan melapangkan dada mereka agar siap bekerja bagi kebaikan dankebahagiaannya dalam masalah yang penting ini.

More from Al Banna