Pelajar

Tarbiyah dalam Amal Thullabi: Penyatuan Pemahaman

Amal Thullabi adalah kerja kepeloporan yang merepresentasikan puncak pemahaman terhadap problematika ummat dan mewakili gerakan terdepan dalam memperjuangkan maslahat ummat. Oleh karena itu, Amal Thullabi harus diberikan perhatian, pengarahan dan koreksi. Agar hal ini tidak dilakukan berdasarkan ijtihad lokal yang mungkin benar dan mungkin salah, atau berdasarkan pengalaman terbatas yang kurang mewakili, maka harus diupayakan penyatuan pemahaman hal-hal asasi di antara para aktivis dan penya-tuan kesepakatan terhadap istilah-istilah sehingga tidak terjadi kesalahpahaman antara para aktivis karena perbedaan tsaqafah, lingku ngan, dan kelompok.

Amal thullabi telah mengalami perluasan dimensi baik tempat maupun waktu, kader-kadernya tersebar di berbagai penjuru dunia dengan generasinya yang berkelanjutan. Tetapi sayangnya masih terdapat kesulitan dalam berkomunikasi antar kader aktivis amal thullabi. Hal tersebut menyebabkan perbedaan pendapat, perbedaan istilah, dan beragamnya pemahaman di kalangan mereka, sehingga menjadi bahaya serius yang menghambat amal thullabi di seluruh dunia.

Amat perlu dihindari berlangsungnya suatu kerja besar berdasarkan ijtihad-ijtihad lokal yang mungkin benar atau salah, atau pengalaman- pengalaman yang belum matang yang mungkin mengungkapkan bentuk amal yang sebenarnya dan mungkin pula tidak, atau berdasarkan penafsiran- penafsiran beragam tentang prinsip-prinsip asasi yang memunculkan meluasnya perselisihan. Untuk menghindari semua itu, dibutuhkan penyatuan pemahaman (tauhid al-majaahiim) tentang amal thullabi di kalangan aktivis, juga kesepakatan dalam mendefinisikan kalimat dan istilah yang digunakan, karena perbedaan wawasan, masyarakat, dan lingkungan dapat menimbulkan pemahaman yang berbeda tentang suatu istilah.

Langkah-langkah Penyatuan Pemahaman

Proses penyatuan pemahaman ini melewati beberapa langkah yang berurut dan saling bergantung satu dengan yang lain, para aktivis pejuang amal thullabi harus memperhatikan masalah ini. Kami sangat mencermati langkah-langkah ini dalam upaya kami menyatukan pemahaman di kalangan aktivis amal thullabi di seluruh dunia, disamping usaha terus-menerus untuk menyempurnakan setiap langkah sebaik mungkin. Di sini kami akan memaparkan langkah-langkah tersebut agar dapat diambil manfaatnya oleh banyak orang.

(1) Menentukan objek-objek yang ingin disatukan pemahamannya. Harus dilakukan pembatasan terhadap semua hal yang menimbulkan perbedaan pemahaman, terutama mihwar ro-iisy (ruang lingkup utama) yang membingkai fikrah amal thullabi dan harakahnya. Cara yang paling efektif untuk melakukan pembatasan ini adalah mengadakan pertemuan-pertemuan di antara kader aktivis dan pemerhati amal thullabi dari beberapa generasi yang berbeda, kemu dian melakukan dialog terbuka, diskusi, dan brain storming ide, lalu mengumpulkan ide-ide tersebut untuk dikritisi dan diurutkan agar menghasilkan daftar hal-hal yang ingin disatukan pemahamannya di kalangan aktivis. Kajian objek-objek pemahaman tersebut berdasarkan prioritasnya.

(2) Daftar objek pemahaman yang dihasilkan dari langkah (1) harus diurutkan berdasarkan urgensi dan pengaruhnya terhadap pemikiran dan gerakan amal thullabi untuk selanjutnya dikaji secara mendalam. Metode kajiannya beragam sesuai karakter dan urgensi setiap objek, dan kami mengetengahkan di sini beberapa metode secara global:

Kelompok diskusi:

Bahan kajian objek yang ingin didiskusikan disiapkan dan dibagikan kepada para pakar dan pemerhati amal thullabi, kemudian mereka diundang dalam sebuah atau beberapa pertemuan untuk mendiskusikannya. Setelah itu dilakukan penyusunan hasilnya.

Menggunakan buku atau sebagian isinya sebagai pegangan:

Beberapa buku atau sebagian isi buku-bu ku tertentu dapat dijadikan kajian untuk memperoleh petunjuk tentang objek yang hendak disatukan pemahamannya, sambil merujuk kepada penu lisnya.

Menyerahkan kepada seorang pakar:

Dilaku kan kesepakatan dengan seorang pakar yang menguasai objek tersebut untuk menentukan garis-garis besar kajian, lalu memintanya untu k melakukan kajian secara mendalam. Pekerjaan ini harus dipantau terus- menerus hingga memperoleh hasil yang baik.

Tesis atau disertasi:

Dilakukan kesepakatan dengan beberapa anggota Majlis Dosen untuk menjadikan objek-objek tadi sebagai tema tesis atau disertasi mahasiswa pasca sarjana.

Musabaqah:

Diumumkan musabaq ah kajian objek tersebut, kemudian dipilih yang terbaik di antara tulisan-tulisan yang masuk.

(3) Memproduksi/mencetak hasilnya dan membagikan/ mensosialisasikannya Dalam langkah ini telah dihasilkan produk kajian sebuah objek atau beberapa objek pemahaman dalam bentuk yang sesuai dengan kebutuhan agar sebanyak mungkin tersosialisasi kepada para aktivis dan pemerhati amal thullabi. Diantara bentu k produk yang dapat dihasilkan :

Buku dan makalah/diktat

Ittibaad Al-munazh-zhamaat Ath-Thullaabiyyah (Persatuan Organisasi Pelajar & Mahasiswa) telah berinisiatif mengeluarkan Silsilah Penyatuan Pemahaman yang berisi objek-objek penting yang kami anggap sangat perlu untuk disatukan pemahamannya di kalangan para aktivis amal thullabi di seluruh dunia.

Audio kaset dan video

Sarana ini sangat mudah untuk digunakan, karena semua orang dapat memanfaatkannya sehingga transfer pemahaman dapat cepat terwujud. Program Komputer dan CD Produk ini dapat diakses dengan mudah lewat berbagai situs amal thullabi terutama website Ittihaad Al-munazh-zhamaat’Ath-Thullaabiyyah: Students-Online.Ws

Ceramah, seminar, dan diskusi

Dengan menjadikan objek-objek yang hendak disatukan pemahaman-nya itu sebagai materi ceramah, tema seminar atau diskusi, kemudian dilakukan mutaba’ah terhadap hasilnya. Menjadikannya sebagai materi pelatihan dan program pelatihan bagi para aktivis.

Para aktivis amal thullabi harus segera membuat langkah-langkah untuk menerjemahkan, kemudian membagikan atau mensosialisasikan semua produk di atas, juga mengadakan pertemuan-pertemuan di seluruh pelosok negeri demi menyatukan pemahaman. Mereka juga harus mengecek apakah para akdvis telah mengambil manfaat dari hasil kajian ini atau belum ?, sudahkah kajian ini disosialisaikan kepada seluruh pelajar/mahasiswa sesuai kondisi dan kebutuhan mereka?

(4) Kontrol dan Evaluasi

Ini adalah langkah yang harus dilakukan. Seluruh pelaksanaan langkah penyatuan pemahaman ini harus dikontrol dan dikritisi, juga diukur sejauh mana efektivitas sarana-sarana (produk) yang telah digunakan dalam mewujudkan sasaran, hal ini dapat dilakukan dengan mengukur berapa banyak pemahaman yang telah berhasil disatukan, serta berapa banyak pemahaman yang salah selama ini sudah terkoreksi.

Silsilah Penyatuan Pemahaman

Ittihaad Al-munazhzhomaat Ath-Thullaabiyyah (Persatuan Organisasi Pelajar & Mahasiswa) telah berinisiatif mengeluarkan kumpulan beberapa buku (kajian) yang diberi nama Silsilah Penyatuan Pemahaman. Objek kajian yang ingin disatukan pemahamannya telah dibagikan kepada para pakar dan aktivis amal thullabi untuk disusun menjadi buku. Secara umum objek kajian ini dibagi menjadi empat kelompok, dan setiap kelompok terdiri dari beberapa objek kajian:

Pertama: Objek Pemahaman tentang Da’wah (Al-mafaahiim Ad-da’awiyyah), di antaranya:

  • Bainal-Haqqi wal-Baathil (Antara Al-Baq dan Al-Bathil), sebuah kajian tentang Sunnatullah al-kauniyyah (ketetapan Allah di alam semesta) berupa pertarungan antara kebenaran dan kebatilan, bagaimana memanfaatkan pertarungan ini untuk kemaslahatan amal thullabi dan ummat secara umum.
  • Daurusy-Syabaabi fii Nahdhotil-Ummah (Peranan Pemuda Dalam Kebangkitan Ummat).
  • Asy-Syuura’ (Musyawarah) : urgensinya, medan-medannya, dan prakteknya di masa kini.
  • Ad-Da’wah (Da’wah) : tahapannya, sasarannya, tekniknya, dan penghalang-penghalang di jalannya.
  • Al-Mar-atu wa Dauruhaa fil-Mujtama’ (Wanita dan Peranannya di Masyarakat).

Kedua: Objek Pemahaman tentang Tarbiyah (Al-Mafaahiim At-Tarbawiyyah), di antaranya:

  • Aadaabul-Hiwaari wal-Ikhtilaaf (Etika Berdialog dan Berbeda Pendapat): bagaimana kita berdialog dan berbeda pendapat tanpa merusak rasa cinta dengan sesama muslim.
  • At-Taghyiir (Perubahan): sebuah sunnah kauniyyah bagi manusia dan lingkungannya, bagaimana kita mengubah diri dan masyarakat ke arah yang lebih baik.
  • Al-Hubb (Cinta): sebuah perasaan yang dapat membangkitkan kekuatan dan menggerakkan individu dan masyarakat.
  • Al-Qudwah (Teladan): sarana utama dalam da’wah dan perubahan.
  • Tathwiiruddaat (Pengembangan Diri): bagaimana menumbuhkan rasa bertanggung jawab, menumbuhkan motivasi, mengenal diri dan berinteraksi dengannya, dan bagaimana mengembangkannya.

Ketiga: Objek Pemahaman tentang Manajemen (Al-Mafaahiim Al-Idaariyyah), di antaranya:

  • ldaarotul-waqt (Manajemen Waktu)
  • Al- ‘Amaliyyatul-Idaariyyah (Aktivitas Manajerial)
  • Al-Qiyaadah (Kepemimpinan)
  • Idaarotul-Ijtimaa’aat (Manajemen Rapat)
  • Al-‘Amalul-Mu-assasi (Amal Institusional)

Keempat: Objek Pemahaman tentang Politik (Al-Mafaahiim As-Siyaasiyyah), diantaranya :

  • Al-Qudsu wat-Tahaddii al-Hadhoori (Al-Quds Dan Tantangan Peradaban)
  • Ad-Daulah Al-Islaamiyyah (Negara Islam)
  • At-Ta’addudiyyah (Multi Partai)
  • Al- ‘Aulamah (Globalisasi)
  • Al-Aqalliyyaat (Tentang Kaum Minoritas)
  • Al-‘Amalun-Niqaobi (Aktivitas Da’wah Profesi)

More from Pelajar