Keindahan adalah Bahasa Hati

Saya sering mengamati dalam berbagai acara penyambutan tamu-tamu besar, panitia selalu menampilkan anak-anak kecil dengan membawa kalungan bunga dan cenderamata. Mereka adalah anak-anak pilihan. Mereka adalah anak-anak yang penampilannya sangat indah dan menarik serta santun. Kejadian ini berulangkali dalam setiap acara penyambutan para pemimpin negara, para menteri, duta besar, gubernur, dan yang lainnya, di seluruh penjuru dunia.

Yang unik, tatacara ini terus berlangsung sampai sekarang tanpa ada satu pun komentar, baik dengan lisan maupun tulisan. Kebiasaan ini tetap saja berlanjut dan berjalan sesuai perasaan. Tidak perlu ungkapan kata-kata kebahagiaan, karena kebahagiaan hati sulit diung-kapkan dengan kata-kata.

Kenyataannya memang penampilan yang menank itu dapat berpengaruh pada hubungan antarpribadi, bahkan hubungan secara umum. Memang, penampilan yang memukau dengan sentuhan sopan santun dan perasaan yang lembut merupakan faktor penggerak dalam memikat hati dan menyentuh perasaan. Kecantikan dan ketampanan seringkali berpengaruh besar dalam memperoleh kesempatan, sehingga menempatkan seseorang pada posisi yang strategi. (Walaupun terkadang melupakan kekurangan, bahkan tidak peduli terhadap semua kekurangan yang ada, yaitu bagi mereka yang hanya mengandalkan penampilan fisik belaka). Sebenarnya, yang saya maksud adalah kecantikan dan ketampanan alami yang memancarkan cahaya kebersihan dan kesucian.

Semua hal tersebut banyak berpengaruh pada hati, sehingga orang yang memilikinya selalu disukai dan dihormati. Dari sinilah Anda dapat menyaksikan bahwa penampilan anak-anak yang telah dianugerahi kenik-matan oleh Allah ini lebih baik daripada lainnya. Bila anak-anak ini dibina dengan pembinaan dan tarbiyah Islamiyah yang baik, maka gaung tarbiyah di masa mendatang akan meluas dalam membangkitkan perasaan lewat penampilan ceria dan memukau guna berkhidmah pada da’wah Islamiyah.

Islam sebagai agama da’wah bagi seluruh manusia, tidak boleh melupakan sentuhan manis ini dalam rangka menggaet hati seseorang. Sirah Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam sarat dengan peristiwa yang menonjolkan sisi ini dalam kehidupan sebagian sahabat, seperti Mush’ab bin Umair, Ja’far bin Abi Thalib, dan Dihyah Al Kalby, yakni orangorang yang diutus Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk berda’wah kepada para raja dan ketua negara.