Mengenali kewajiban akhi Muslim yang bersifat afiliasi kepada pergerakan Islam, Al Imam Asy Syahid telah menjelaskan dalam Risalah At Ta’alim lebih dari tiga puluh kewajiban. Beliau menjelaskan secara ringkas kewajiban setiap akhi Muslim terhadap diri, rumah, dan masyarakatnya.
1. Hendaklah Anda membaca wirid harian dari Al Quran, tidak kurang dari satu juz. Bersungguh-sungguhlah, jangan sampai Anda mengkhatamkan dalam tempo lebih dari satu bulan atau kurang dari tiga hari.
2. Hendaklah Anda membaca, mendengarkan, dan merenungkan makna-makna Al Quran dengan baik. Pelajarilah sirah Nabi dan sejarah para salaf sesuai dengan kadar waktu yang Anda miliki. Buku paling sederhana yang memadai mengenai hal itu adalah Humatul Islam. Perbanyaklah membaca hadits Rasul SAW. Hafalkan sedikitnya empat puluh hadits, lebih baik jika yang Anda hafalkan adalah hadits arba’in yang dihimpun oleh Imam Nawawi. Pelajari pula risalah tentang prinsip-prinsip akidah dan cabang-cabang fiqih.
3. Segerakanlah melakukan check up kesehatan. Berobatlah jika mengalami sakit. Perhatikanlah hal-hal yang bisa memberikan kekuatan dan kesehatan jasmani. Jauhilah hal-hal yang menyebabkan terganggunya kesehatan.
4. Hindarilah konsumsi kopi, teh, dan minuman-minuman perangsang lainnya secara berlebihan. Jangan meminumnya kecuali terpaksa. Hentikan sama sekali kebiasaan merokok.
5. Perhatikanlah kebersihan dalam segala hal, baik dalam tempat tinggal, pakaian, makanan, badan, maupun tempat kerja. Agama ini dibangun di atas landasan kebersihan.
6. Berkatalah jujur dan jangan sekali-kali berbohong.
7. Jadilah orang yang menepati janji dan perkataan. Jangan menyelisihinya dalam keadaan bagaimana pun.
8. Jadilah seorang yang pemberani dan tabah. Keberanian yang paling utama adalah keterusterangan dalam melaksanakan kebenaran, menyimpan rahasia, mengakui kesalahan, bersikap objektif terhadap diri sendiri serta mengendalikan diri ketika marah.
9. Bersikaplah tenang dan selalu mengutamakan sikap serius. Namun, ketenangan Anda jangan sampai menghalangi Anda untuk bercanda secara jujur, tertawa, atau tersenyum.
10. Jadilah orang yang pemalu, halus perasaan, segera merasakan pengaruh kebaikan dan keburukan, bergembira dengan kebaikan dan bersedih dengan keburukan. Jadilah orang yang rendah hati tanpa rendah diri dan menjilat. Tuntutlah sesuatu yang lebih rendah daripada kedudukanmu agar kamu bisa mencapainya.
11. Jadilah orang yang adil, benar dalam membuat keputusan pada berbagai keadaan. Janganlah kemarahan menjadilan lupa terhadap kebaikan, janganlah pula kesenangan menjadikan lupa terhadap kejahatan. Janganlah persengketaan menjadi lupa terhadap kebaikan. Katakanlah kebenaran, walaupun dapat merugikan diri sendiri atau merugikan manusia yang paling dekat, dan meskipun itu pahit.
12. Jadilah orang yang energik, membiasakan diri dengan pekerjaan-pekerjaan untuk membantu masyarakat umum. Bergembiralah bila Anda bisa memberikan bantuan kepada orang lain. Kunjungi orang sakit, bantulah orang yang membutuhkan, tolonglah orang yang lemah, ringankanlah orang yang mendapatkan musibah walaupun hanya dengan ucapan yang baik. Bersegeralah melaksanakan kebaikan.
13. jadilah orang yang berhati penyayang, pemurah, dan lapang dada. Berilah maaf dan bersikaplah lembut kepada manusia maupun binatang, berinteraksi dan berperilakulah baik kepada semua orang dengan tetap memperhatikan etika islami dan sosial. Kasihilah yang kecil, hormatilah yang besar, lapangkanlah tempat untuk orang lain di majels, jangan mencari-cari kesalahan orang lain, jangan menggunjing, jangan berkata kasar, serta mintalah izin bila hendak memasuki atau keluar majelis, dan sebagainya.
14. Jadilah orang yang pandai membaca dan menulis, banyaklah membaca risalah-risalah, koran-koran, dan majalah-majalah ikhwan. Milikilah perpustakaan pribadi sekalipun kecil. Perdalamlah ilmu dan keahlian jika Anda seorang spesialis. Perhatikanlah persoalan-persoalan Islam secara umum sehingga Anda memiliki konsepsi dan sikap yang benar sesuai dengan tuntutan fikrah.
15. Tekuni satu pekerjaan yang bernilai ekonomi sekalipun Anda seorang yang kaya. Dahulukan pekerjaan yang tidak terkait sekalipun berpenghasilan sedikit. Libatkan diri Anda dalam pekerjaan tersebut, apa pun tingkat kecakapan ilmiah yang Anda miliki.
16. Jangan berambisi memegang jabatan pemerintahan dan anggaplah ia sebagai pintu rezeki yang paling sempit, tetapi jangan menolaknya jika ditawarkan kepada Anda. Jangan mengundurkan diri dari jabatan tersebut kecuali jika hal itu benar-benar bertentangan dengan tugas-tugas dakwah.
17. Milikilah minat yang tinggi untuk menjalankan profesi Anda dengan sebaik dan sesempurna mungkin, tanpa melakukan kecurangan dan tepatilah janji.
18. Bersikaplah baik dalam menuntut hak Anda, tetapi penuhilah hak-hak orang lain dengan sempurna tanpa dikurangi, tanpa harus ditagih, dan jangan sekali-kali mengulur-ulur hak mereka.
19. Jauhilah perjudian dalam segala bentuknya, apa pun tujuan yang ada di belakangnya. Hindari pula sarana-sarana mencari rezeki yang haram sekalipun bisa memberikan keuntungan dalam waktu singkat.
20. Jauhilah riba dalam seluruh muamalah. Bersihkan diri Anda darinya sebersih-bersihnya.
21. Bantulah perkembangan perekonomian Islam secara umum dengan cara mendukung pabrik-pabrik dan lembaga-lembaga ekonomi Islam. Hematlah setiap rupiah Anda, jangan sampai jatuh ke tangan orang-orang non Islam dalam kondisi bagaimanapun. Jangan minum atau makan kecuali dari produksi negeri Anda sendiri.
22. Berpatisipasilah dalam dakwah dengan sebagian dari harta Anda,tunaikanlah zakat wajib, dan tetapkanlah bagian tertentu untuk orang yang meminta-minta maupun orang miskin yang enggan meminta-minta, sekalipun pendapatan Anda sedikit.
23. Tabunglah sebagian dari penghasilan Anda untuk kebutuhan-kebutuhan tak terduga, sekalipun sedikit. Jangan sekali-kali tenggelam dalam gaya hidup mewah.
24. Berusahalah semampu mungkin untuk menghidupkan tradisi-tradisi islami dan mematikan tradisi-tradisi impor dalam seluruh aspek kehidupan, diantaranya dalam hal sapaan, bahasa, penanggalan, pakaian, peralatan, jadwal pekerjaan, istirahat, makan, minum, datang, pulang, bersedih, bergembira, dan sebagainya. Utamakanlah tuntutan Sunah Nabi dalam hal itu.
25. Boikotlah pengadilan-pengadilan adat dan semua pengadilan yang tidak islami, koran-koran, organisasi-organisasi, sekolah-sekolah, dan lembaga-lembaga yang memasuki fikrah Anda yang islami.
26. Hendaklah Anda senantiasa menyadari pengawasan Allah SWT, mengingat akhirat, mempersiapkan diri untuk menghadapinya, serta menempuh tahapan-tahapan perjalanan menuju ridha Allah dengan penuh semangat dan tekad.
Dekatkan diri Anda kepada-Nya dengan melaksanakan ibadah-ibadah nafilah, diantaranya shalat malam, puasa paling tidak tiga hari dalam setiap bulan, memperbanyak zikir dengan hati maupun lisan, dan carilah doa-doa yang ma’tsur dalam setiap keadaan.
27. Lakukan tahrah secara baik. Hendaklah Anda selalu dalam keadaan wudhu di sebagian besar kesempatan.
28. Laksanakan shalat dengan baik, tekunlah dalam melaksanakannya, tepat pada waktunya, dan berusahalah untuk selalu shalat berjamaah di masjid jika hal itu memungkinkan.
29. Berpuasalah di bulan Ramadhan dan laksanakan haji ke Baitullah jika Anda mampu melaksanakan perjalanannya. Bekerjalah untuk itu, jika Anda belum mampu melaksanakannya.
30. Hendaklah Anda selalu memelihara niat jihad di dalam diri Anda serta kecintaan mati syahid. Bersiaplah untuk itu dengan persiapan yang sesuai dengan kemampuan Anda.
31. Hendaklah selalu bertobat dan beristigfar. Hati-hatilah terhdap dosa-dosa kecil, apalagi dosa-dosa besar. Tetapkanlah satu waktu sebelum tidur untuk melakukan introspeksi terhadap kebaikan maupun keburukan yang Anda lakukan. Jagalah waktu, karena ia adalah kehidupan Anda, jangan menggunakan sebagian dari waktu itu untuk sesuatu yang tidak berfaedah. Hindarilah syubhat-syubhat sehingga Anda tidak terjerumus dalam hal-hal yang diharamkan.
32. Bermujahadahlah sehingga Anda bisa dengan mudah mengendalikan nafsu. Tahanlah pandangan, kendalikan hatimu, kekanglah dorongan-dorongan instingmu, dan arahkan ia kepada hal-hal yang halal dan baik serta halangilah dari hal-hal yang haram, apa pun bentuknya.
33. Hindari jauh-jauh khamr, minuman keras, obat-obat penenang, dan sejenisnya.
34. Jauhilah sahabat-sahabat yang jahat dan buruk serta tempat-tempat kemaksiatan dan dosa.
35. Perangilah tempat-tempat hiburan, alih-alih mendekatinya. Jauhilah hal-hal yang mengekspresikan gaya hidup mewah.
36. Kenalilah anggota katibah (kelompok) Anda satu per satu, dengan sebenar-benarnya. Kenalkan diri Anda kepada mereka dengan sebenar-benarnya pula. Tunaikan hak-hak persaudaraan mereka secara sempurna, berupa kecintaan, penghargaan, bantuan, dan pengutamaan kepentingan mereka dari pada kepentingan diri sendiri. Hadiri pertemuan-pertemuan mereka, jangan absen kecuali dengan uzur yang memaksa. Hendaklah kamu selalu mengutamakan mereka dalam muamalah.
37. Lepaskan semua keterkaitan Anda dengan lembaga atau jamaah mana pun yang keterikatan itu tidak memberikan kemaslahatan bagi fikrah Anda khususnya apabila Anda diperintahkan untuk itu.
38. Berusahalah untuk menyebarkan dakwah Anda di setiap tempat dan beritahukanlah kepada pemimpin segala keadaan Anda.
Janganlah melakukan suatu pekerjaan yang secara subtansial mempengaruhi dakwah Anda, kecuali dengan izin. Hendaklah Anda selalu menjalin hubungan spiritual dengan pemimpin. Selalulah menganggap diri Anda sebagai prajurit yang berada dalam tangsi untuk menunggu perintah.
Wirid Rabithah
Hendaklah akhi Muslim membaca ayat-ayat ini dengan penuh penghayatan.
Katakanlah, “Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau masukan malam ke dalam siang dan Engkau masukan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (balas).” (Ali Imran : 26-27)
Setelah itu, akhi hendaklah menghadirkan gambaran wajah ikhwan-ikhwan yang dikenalnya di dalam benaknya, merasakan hubungan spiritual antara dirinya dengan dia serta dengan ikhwan-ikhwan lain yang belum dikenalnya, kemudian mendoakan mereka dengan doa sebagai berikut.
Ya Allah, sesungguhnya Engkau mengetahui bahwa semua hati ini telah bersatu berdasarkan kecintaan kepada-Mu, berjumpa di atas ketaatan kepada-Mu, berhimpun di atas dakwah-Mu, dan saling berjanji untuk membela syariat-Mu, maka kuatkanlah –ya Allah- ikatannya, kekalkanlah kasih sayang di antaranya, tunjukkan jalannya, serta penuhilah ia dengan cahaya-Mu yang tidak akan pernah padam. Lapangkanlah dadanya dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan tawakal kepada-Mu, hidupkanlah ia dengan makrifah kepada-Mu, dan matikanlah ia sebagai syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkau Sebaik-baik Pemimpin dan Sebaik-baik Penolong. Ya Allah, kabulkan dan limpahkanlah selamat serta salam, ya Allah, kepada Sayidina Muhammad, juga kepada segenap keluarga dan sahabatnya.