Kisah Saudaraku Dengan Ikhwan

Ayahku kemudian membuat siasat baru yang dapat meminimalisasi kehadiranku di Kantor Cabang Ikhwan.

Saat berada di sana, ia menyuruh adikku agar menyuruhku pulang, dengan alasan dipanggil oleh ayah. Setiba di kantor Ikhwan, adikku duduk sejenak mendengarkan nasyid yang menjadi kesenangannya.

Ketika ia kembali ke rumah, ia pun mendendangkan nasyid tersebut, yang membuat ayah bertambah kesal dan berkata padanya, “Kamu lagi, sudah bergabung juga dengan Ikhwan!”

Ayah pun melarang adikku datang ke kantor Ikhwan, seraya berkata, “Cukup satu orang saja!”

Maksudnya, cukup aku saja yang menjadi bagian dari Ikhwan.