Barangsiapa dari orang Arab bisa berjihad di Palestina maka hendaklah dia berjihad terlebih dahulu di Palestina. Dan barang siapa yang tidak bisa, maka wajib atasnya berjihad di Afghanistan. Adapun kaum muslimin lainnya maka saya berpendapat hendaknya dia memulai jihadya di Afghanistan. Sesungguhnya mendahulukan Afghanistan dari Palestina, bukanlah karena Afghanistan lebih penting dari Palestina. Bahkan sesungguhnya masalah Palestina adalah masalah pertama bagi umat Islam dan merupakan jantung dunia Islam, dan Palestina adalah bumi yang diberkati oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Tetapi dalam hal ini ada beberapa sebab mengapa jihad pembebasan itu harus dimulai dari Afghanistan sebelum Palestina, yaitu:
- Sesungguhnya peperangan di Afghanistan terus berlangsung sampai sekarang dan bahkan dalam puncak kedahsyatannya sehingga puncak Hindukush di Afghanistan menyaksikan peperangan yang tidak pernah disaksikan dalam sejarah Islam beberapa abad yang lalu.
- Bendera perjuangan di Afghanistan adalah bendera Islam yang jelas dan terang-terangan berkalimat Laa Ilaaha Illallah Muhammad Rasulullah. Dan tujuan peperangan di Afghanistan juga jelas, yaitu litakuuna kalimatullahi hiyal ‘ulya (agar supaya agama Allah Subhanahu wa Ta’ala itu yang paling tinggi). Dan sungguh telah tertera dalam dustur organisasi Al Ittihadul Islami Mujahidin Afghanistan dalam pasal kedua: “Sesungguhnya tujuan perjuangan organisasi ini ialah didirikannya negara Islam di Afghanistan. Maka jelaslah di sini bahwa segala kekuasaan itu mutlak diserahkan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
- Kaum muslimin yang ada di Afghanistan telah memimpin dan memulai perjuangannya sebelum organisasi-organisasi perjuangan yang sekarang ini ada. Dan para pemimpin jihad di Afghanistan adalah orang-orang hasil didikan harakah Islamiyah di sana, juga para ulama, para hafizh Al Qur’an. Sedangkan keadaan perjuangan di Palestina dipimpin oleh orang-orang yang macam-macam. Ada yang muslim hakiki, ada yang komunis, ada yang nasionalis sekuler ada pula yang muslim biasa. Dan perjuangan di Palestina bertujuan untuk membentuk negara sekuler.
- Jihad di Afghanistan masih tetap di tangan kaum muslimin (mujahidin). Dan kaum mujahidin masih tetap selalu menolak segala bantuan dari negara-negara musyrik dan kafir. Sedangkan Revolusi Palestina bersandar secara penuh kepada bantuan Rusia sehingga Rusia sengaja membiarkan Palestina dalam keadaan serumit-rumitnya dan bahkan para pejuang palestina menghadapi berbagai masalah itu dengan sendirinya di hadapan penjajah internasional dan Palestina menjadi permainan negara-negara besar yang saling bertaruhan di atas bangsa, bumi dan kehormatan Palestina. Bahkan negara-negara Arab juga ikut bermain-main dengan masalah Palestina ini. Sehingga hilanglah kekuatan militer perjuangan Palestina dan Rusia mengatur mereka segala-galanya.
- Sesungguhnya perbatasan Afghanistan terbuka lebar di hadapan kaum mujahidin dan padanya ada tiga ribu perlindungan dari perbatasan yang terbuka tersebut. Karena di sekitar Afghanistan terdapat para suku-suku yang tidak pernah tunduk terhadap kekuasaan politik manapun. Dan ini merupakan benteng bagi kaum mujahidin. Adapun tentang Palestina masalahnya berbeda. Karena perbatasan Palestina tertutup dan terbelenggu, dan pemerintah-pemerintah yang ada di sekitar perbatasan selalu mengawasi dan menangkap setiap orang yang berusaha menggunakan perbatasannya untuk menyerang Yahudi. Imam Syafi’i dalam Al Umm jilid 4 halaman 177 menyatakan: “Kalau keadaan musuh mudah dikalahkan atau lebih berat dari yang lainnya, hendaklah imam memulai dengan menyerang musuh yang lebih ringan atau yang lebih berat sesuai dengan pertimbangan strateginya walaupun musuh yang diserang itu lebih jauh dari musuh yang lainnya, sehingga hilang ancaman serangan musuh yang dipukul itu. Dan hal ini dilakukan karena hukum darurat yang berlaku padanya dan dalam keadaan darurat dibolehkan apa yang dilarang. Dan sungguh telah diriwayatkan dari NabiShallallahu ‘Alaihi wa Sallam, bahwa Al Hartis bin Abi Dharar menyiapkan pasukan untuk menyerang NabiShallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam langsung menggempurnya terlebih dahulu sehingga mereka mau menyerah, padahal di tempat yang lebih dekat ada musuh yang lain. Dan ketika Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mendengar Khalid bin Abi Sufyan menyiapkan pasukan untuk menyerang NabiShallallahu ‘Alaihi wa Sallam, maka Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam mengutus Ibnu Anis untuk membunuhnya sehingga musuh itupun terbunuh padahal di tempat yang lebih dekat ada musuh yang lain.”
- Juga bangsa Afghanistan adalah bangsa yang paling keras dan mempunyai harga diri yang kuat. Dan seolah-olah Allah Azza wa Jalla menyiapkan gunung-gunung yang ada padanya serta tanahnya untuk medan jihad.