Lihatlah kepada obsesi tinggi yang diraih Imam Syahid Hasan al-Banna – pendiri Jamaah Ikhwanul Muslimin – yang sudah berfikir padahal beliau masih seorang bocah kecil, bagaimana mendapatkan pahala terbesar dari adzan. Apakah beliau memilih masjid terbesar dan kemudian adzan di dalamnya? Atau apa yang beliau lakukan?
Sampai Allah Azza wa Jalla memberinya petunjuk kepada seni meraih kebaikankebaikan yang dilihatnya sebagai sarana paling besar untuk mengambil kebaikankebaikan dari ibadah adzan. Hasan al Bana Rahimahullah berkata, “Aku menemukan kebahagiaan besar dan kelegaan luar biasa ketika membangunkan para muadzin untuk adzan subuh. Kemudian setelah itu aku berdiri, mendengarkan adzan yang keluar dari tenggorokan mereka dalam satu waktu, di mana masjid-masjid berjarak berdekatan di desa, terlintas dalam benakku bahwa aku menjadi sebab bangunnya sejumlah jamaah shalat dan bahwa aku mendapatkan seperti pahala mereka.”