Jihad fi Sabilillah untuk mencari syahadah, yang Allah Subhanahu Wa Ta’ala telah memberi kabar gembira dengannya kepada siapa yang telah Allah pilih, “…dan Ia (Allah Subhanahu Wa Ta’ala) mengambil di antara kamu syuhada…” adalah pindah dari suatu tempat ke tempat lain, dari kehidupan yang sempit kepada kehidupan lain yang bebas, serta dari kehidupan yang keji, menipu dan merampas, kepada kehidupan yang bahagia, tentram, dan penuh keridhaan.
Di dalam risalah yang ditulis oleh saudara yang mulia, mujahid kawakan Dr. Abdullah Azzam yang mengobarkan jihad dan menerangkannya dengan jelas, yang berjalan di atas manhaj yang shahih dengan menempatkan masalah secara proporsional dari fiqh, hadits, serta tafsir, dan berdalil dengan hujjah-hujjah yang memukul kepada orang-orang yang membangkang (tidak mau berjihad) dan menampar dengan hina muka para pengecut dan munafiq.
Saya katakan bahwa risalah ini merupakan dakwah menuju jalan yang tidak ada jalan lain di masa yang sangat kritis ini untuk menghilangkan noda umat dalam rangka mempertahankan agama ini. Maka Anda berada di jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Rasul-Nya, kitab-Nya, dan umat-Nya supaya Anda menjadi yang paling mulia dan paling tinggi, kekal dan abadi.
Seorang Mukmin hanya berjihad di jalan Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan sebenar-benarnya jihad, jika dia berhasil maka akan sangat bermanfaat, atau bila ia disakiti maka itu sudah menjadi suratan takdir, bila ia dibuang (diasingkan) maka itulah tamasya yang dicari, bila ia dipenjara maka itu adalah kesempatan untuk ibadah lebih khusu’, bila ia hidup maka ia akan memimpin, bila ia mati ia syahid, maka baginya semua adalah kebaikan yang berlipat ganda.
Salam, rahmat, serta berkah Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas orang-orang yang mendengar seruan ini dan menjawabnya. Wa idza istunfirtum fa infiru!
Syaikh Muhammad Najib Al Muthi’i