Allah Ta’ala adalah pemilik kerajaan, di sana Dia berbuat sesuai dengan kebijaksanaan dan kehendakNya. Setiap perubahan yang terjadi hanyalah berjalan sesuai dengan kehendakNya yang telah ditetapkan di alam semesta ini, sesuai dengan aturan dan undang-undang yang berlaku di jagad raya ini.
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
“Dan segala sesuatu pada sisiNya ada ukurannya.” (QS 13:8)
Allah yang Maha Suci tidak berkewajiban melakukan sesuatu, dan tidak pula bertindak karena kehendak seseorang. Dia berfirman:
“Katakanlah: wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebaikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau memasukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati, dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Dan Engkau beri rezeki siapa yang Engkau kehendaki tanpa hisab (batas).” (QS 3:26-27)
Yakni Allah yang Maha Suci memerintahkan kepada RasulNya agar menyampaikan wahyuNya kepada umat manusia bahwasanya Allah adalah pemilik kerajaan yang sebenarnya. Dia memberikan kerajaan kepada orang yang Dia kehendaki, dan mencabutnya dari orang yang dikehendakiNya. Dia memuliakan orang yang dikehendaki dengan memberikan sebab-sebab kemuliaan, dan Dia menghinakan orang yang dikehendakiNya dengan suatu kehinaan.
Allah yang Maha Suci, di tanganNya lah persoalan-persoalan itu seluruhnya, yang baik maupun yang buruk. Dialah yang memberi dan yang menahan; Dial ah yang memuliakan dan yang menghinakan, yang memberi manfaat dan mudharat. Sebab Dia lah yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Di antara fenomena kekuasaan Allah adalah apa yang dapat disaksikan di alam semesta ini, yaitu dimasukkanNya malam ke dalam siang hari, dan dimasukkanNya siang hari ke dalam malam hari. Juga dikeluarkanNya yang hidup dari yang mati, dan dikeluarkanNya yang mati dari yang hidup. Dan bahwasanya Allah melimpahkan rezeki kepada orang yang dikehendaki sebagaimana yang Dia kehendaki tanpa batas dan tanpa control dari pihak lain. Karena segala urusan ada di tanganNya semata, tanpa sekutu bagi Nya.