Rukun-rukun Baiat

2. Al Ikhlash (keikhlasan)

Hendaklah akhi Muslim meniatkan ucapan, amalan, dan jihadnya semata-mata untuk mencari ridha Allah tanpa memandang kepada ghanimah, penampilan, kedudukan, dan gelar. Dengan demikian, ia menjadi seorang prajurit fikrah dan akidah, bukan prajurit ambisi dan kepentingan.

3. Al ‘amal (amal)

Maksudnya adalah memperbaiki diri, membentuk rumah tangga Muslim, membimbing masyarakat, membebaskan negara, memperbaiki pemerintahan sehingga menjadi pemerintahan yang islami, mengembalikan eksistensi umat Islam di dunia internasional dan ustadziyatul ‘alam (sebagai guru dunia) dengan penyebaran dakwah Islam dalam segala penjuru sehingga tidak terjadi lagi fitnah dan agama ini seluruhnya menjadi milik Allah.

4. Al jihad (jihad)

Yang saya maksudkan dengan jihad adalah sebuah kewajiban yang tetap berlaku hingga hari kiamat sebagaimana yang dimaksud dalam sabda Rasulullah SAW, “Barangsiapa mati sedangkan ia belum pernah berperang dan tidak pernah berniat untuk berperang, maka kematiannya seperti kematian jahiliyah.”

5. At tadhiyah (pengorbanan)

Yang saya maksudkan adalah mengorbankan jiwa, harta, waktu, hidup, dan segala sesuatu yang dimiliki dalam rangka mencapai tujuan.

6. At tha’ah (ketaatan)

Yang saya maksudkan adalah melaksanakan perintah baik dalam keadaan sulit maupun mudah, suka maupun tidak suka.

7. Ats tsabat (keteguhan)

Yang saya maksudkan adalah hendaklah seorang Muslim menjadi aktivis dan mujahid dalam rangka mencapai tujuannya sekalipun masa yang dilalui sangat panjang dan bertahun-tahun, sehingga ia berjumpa dengan Allah dalam keadaan demikian, sedangkan ia telah berhasil meraih salah satu dari dua kebaikan, yaitu tujuan atau mati syahid.

8. At tajarud (dedikasi)

Yang saya maksudkan adalah hendaklah Anda memiliki dedikasi yang tulus untuk fikrah Anda, tanpa mencampurkannya dengan prinsip-prinsip lain atau tokoh-tokoh lain, karena ia merupakan pemikiran yang paling tinggi, lengkap, dan mulia.

Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghah-nya daripada Allah?

9. Al ukhuwah (persaudaraan)

Yang saya maksudkan adalah hendaklah hati dan jiwa kalian bersatu dengan ikatan akidah, dan akidah merupakan ikatan yang paling kuat dan paling mahal.

Dalam kitab Wajibatul Ukhuwah wa Takalifuha ada keterangan sebagai berikut, “Persaudaraan Islam adalah pertalian akidah yang menyatukan kaum Muslimin satu sama lain serta ikatan Rabbani yang mengikat hati mereka, serta hubungan kedekatan karena Allah. Ia merupakan salah satu ikatan iman yang paling kuat sebagimana yang ditegaskan oleh Nabi SAW ketika beliau bersabda, “Sekuat-kuat ikatan iman adalah cinta karena Allah dan benci karena Allah.” (HR. Ahmad)

Ukhuwah merupakan salah satu pilar penyangga Islam dalam mengukuhkan bangunan masyarakat Islam serta mengeratkan hubungan di antara pengikutnya-pengikutnya.

Pergerakan Islam sangat perlu memperdalam ikatan ini supaya ia menjadi ibarat bangunan yang kukuh, di mana satu bagian menguatkan bagian lainnya atau ibarat satu tubuh yang apabila satu anggotanya merasakan sakit maka anggota lainnya ikut merasakan demam dan berjaga.

Agar ukuwah ini bisa memainkan peranan yang semestinya, Islam telah menjelaskan hak-hak dan kewajiban-kewajibannya yang praktis dan riil untuk menegaskan bahwa ia merupakan tanggung jawab, bukan sekedar ucapan atau teori.

a. Ukhuwah akan membantu dalam ketaatan kepada Allah, sesuai dengan sabda Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Barangsiapa yang Allah menghendaki kebaikan padanya, maka Allah akan mengaruniainya seorang sahabat akrab yang saleh. Jika ia lupa, sahabatnya mengingatkannya, dan jika ia ingat, maka sahabatnya itu membantunya.” Itulah yang diisyaratkan oleh Umar bin Khathab radhiyallahu anh dalam perkataannya, “Hendaklah kamu mencari sahabat-sahabat yang jujur, hiduplah dalam naungan mereka, karena mereka adalah perhiasan dalam kelapangan dan tabungan dalam cobaan.”

b. Ukhuwah adalah rasa sepenanggungan dan kesadaran terhadap kebutuhan saudara serta usaha untuk membantu memenuhinya. Sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, “Sungguh, salah seorang dari kamu berjalan kepada saudaranya dalam rangka memenuhi kebutuhannya –ia membuat isyarat dengan jarinya- itu lebih baik daripada ia beri’tikaf di masjidku ini selama dua bulan.” (HR. Hakim dan ia berkata, “Sanadnya shahih.”)

c. Ukhuwah adalah kesetiakawanan dalam segala hal materi, karena Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda, “Barangsiapa meringankan dari seorang Muslim satu kesulitan di dunia, niscaya Allah memberikan keringanan baginya dari satu kesulitan di antara kesulitan di hari kiamat. Barangsiapa yang memudahkan seseorang yang kesulitan, niscaya Allah memudahkannya di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa yang menutupi aib seorang Muslim, niscaya Allah menutupi aibnya di dunia dan akhirat. Dan Allah akan selalu menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya.” (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’I, dan Ibnu Majah)

d. Ukhuwah adalah kesetiakawanan sosial yang mencakup kewajiban-kewajiban yang paling sederhana serta yang paling penting. Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam telah bersabda, “Hak seorang Muslim yang wajib ditunaikan oleh Muslim lainnya adalah jika kamu berjumpa dengannya, ucapkanlah salam kepadanya, jika ia mengundangmu, maka penuhilah undangannya, jika ia meminta nasihatmu, maka nasihatilah ia, jika ia bersin lantas mengucapkan alhamdulillah, maka jawablah yarkamukallah, jika ia sakit, maka jenguklah, dan jika ia meninggal dunia, maka antarkanlah ke makamnya.” (HR. Muslim)

e. Ukhuwah adalah keakraban, kecintaan, dan kasih sayang. Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Janganlah kalian saling memutuskan hubungan, jangan saling menjauhi, jangan saling membenci, dan jangan saling mendengki, tetapi jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim tidak halal untuk mengucilkan saudaranya melebihi tiga hari.” (HR. Malik, Bukhari, Abu Daud, Tirmidzi)

Dan Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Janganlah kamu meremehkan kebaikan sedikitpun, meskipun hanya (berupa) menjumpai saudaramu dengan wajah berseri-seri.” (HR. Muslim)

Beliau juga bersabda, “Semua kebajikan adalah sedekah, dan salah satu kebajikan adalah kamu menjumpai saudaramu dengan wajah berseri-seri, atau kamu menuangkan air dari embermu ke bejana saudaramu.” (HR. Tirmidzi)

Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda, “Hendaklah kamu sekalian memberi hadiah, niscaya kamu saling mencintai dan akan hilanglah dendam kesumat.” (Mutafaq alaih)

f. Ukhuwah adalah kecemburuan dan kesetiaan. Rasul Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa melindungi kehormatan saudaranya, niscaya Allah melindungi wajahnya dari api neraka pada hari kiamat.” (HR. Tirmidzi)

Beliau juga bersabda, “Doa seseorang untuk saudaranya dari kejauhan itu mustajab. Di kepalanya ada malaikat yang ditugasi. Setiap kali ia mendoakan kebaikan untuk saudaranya, maka malaikat yang ditugasi ini berkata, ‘Amin, semoga kamu juga mendapatkan yang serupa.’” (HR. Muslim)

10. Ats tsiqah (kepercayaan)

Yang saya maksudkan adalah kepercayaan seorang jundi (pasukan) kepada pemimpinnya, kecakapannya, dan keikhlasannya, dengan kepercayaan mendalam yang bisa membuahkan kecintaan, penghargaan, penghormatan, dan ketaatan.