Kemarin setibanya saya di rumah setelah berada di Tenang, Johor selama tiga hari, saya dikejutkan dengan satu rombongan bus kaum India dari Hulu Selangor yang siap menunggu kedatangan saya. Mereka meminta saya untuk berucap sepatah dua kata dan saya mengundang mereka naik ke masjid jika ingin mendengar ucapan saya. Alhamdulillah, tanpa fobia dan takut, mereka naik ke masjid. Tidak tahulah pula saya jika langkah saya itu bisa menjadi isu kepada pihak-pihak tertentu. Namun bagi saya, Islam harus diperlihatkan dengan wajahnya yang sebenarnya bukan hanya melalui lidah orang-orang Islam sendiri yang jahil tentang Islam. Hasilnya, biarpun 50 tahun negara (Malaysia) merdeka, orang bukan Islam masih belum memahami Islam sampai hal yang paling dasar seperti soal larangan bersalaman antara bukan mahram pun masih dipertanyakan!
Islam adalah rahmat. Sekuler pula warisan jahiliyah. Ada yang tampaknya memarahi saya apabila saya membangkitkan soal jahiliyah. Bahkan ada yang menafsirkan jahiliyah hanyalah orang-orang Arab yang kafir di zaman Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam. Sukalah saya ingatkan terhadap satu buku yang dikarang oleh Dr Muhammad Qutb yang berjudul Jahiliyah fil Qarnil Isyrin (Jahiliyah di Abad ke-20). Ini bukti saya bukan orang pertama yang menyatakan jahiliyah ada di zaman ini.
Sukalah saya ulangi, setiap hal yang bertentangan dengan Islam adalah jahiliyah. Datangkanlah apa jenis nama ideologi sekalipun, jika tidak sejalan dengan Islam, pastinya ia jahiliyah meskipun tidak memakai nama jahiliyah. Ia seperti menyebut zina dengan seks bebas, sekalipun nama berbeda dan dilembutkan nadanya, ia tetap zina. Narkoba disebut morfin, heroin dan sebagainya, ia tetap narkoba. Arak pula disebut minuman keras dengan berbagai merek, hakikatnya ia tetap arak yang diharamkan. Demikianlah sekularisme, nasionalisme, komunisme, sosialisme dan ism-ism yang didirikan oleh manusia modern tetap merupakan benih jahiliyah. Setiap waktu dan saat, kita diberikan dua pilihan, Islam atau jahiliyah. Pilih Islam artinya selamat, menentang Islam berarti memilih jahiliyah.
Ada yang berkata jahiliyah hanya berarti bodoh. Ini satu tanggapan yang salah. Tidakkah orang-orang Arab di zaman nabi adalah orang-orang yang cerdik. Mereka ahli di dalam bisnis, pakar perang dan pakar bahasa. Gelar jahiliyah bukanlah karena mereka bodoh tetapi karena mereka menolak Islam. Justru Allah subhanahu wa ta’ala berfirman (Al Quran Surah Al Maidah ayat 50), “Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki, dan hukum siapakah yang lebih baik dari (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin.”
Saya ingin bertanya kepada pemimpin-pemimpin UMNO (United Malays National Organisation) yang begitu kuat menghantam saya, benarkah perjuangan UMNO berlandaskan Islam? Jika benar, rujuklah kembali kepada Al Quran dan Al Hadits sebagai dasar. Saya heran, Wakil Perdana Menteri sendiri bisa menakut-nakuti kaum Cina di Tenang, Johor dengan negara Islam yang diperjuangkan oleh PAS (Partai Islam Se-Malaysia). Dalam waktu yang sama, PAS dituduh sebagai kuda tunggangan DAP (Democratic Action Party). Jika TPM sendiri menyebut PAS tidak pernah menggugurkan agenda negara Islam, UMNO pula bagaimana? Dipahami dari kenyataan tersebut, UMNO tidak akan membawa Islam sebagai agenda perjuangannya. Heran, jika disebut jahiliyah mereka melenting, tetapi mereka sendiri menolak Islam. Situasi ini mengingatkan saya pada bait-bait syair Iqbal, seorang penyair Paskitan ketika mengumpamakan skenario umat Islam pada hari ini:
ke bumi tidak jatuh
ke langit tidak naik
sembah berhala pun tidak
sembah tuhan pun enggan
Islam mengajarkan setelah mati ini akan nada hidup di akhirat. Sayang sekali, hidup akhirat ini tidak pernah meniti di bibir pimpinan UMNO. Sedangkan kepercayaan kepada hari akhirat merupakan tonggak kepada rukun iman dan Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam seringkali mengingatkan dalam banyak haditsnya: “Siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhirat ……” Islam mengajarkan dunia ini milik Allah subhanahu wa ta’ala, dipinjamkan kepada manusia sebagai khalifah. Sekuler mengajar bahwa manusia berhak melakukan apa saja yang dikehendakinya saat berkuasa. Islam mengajarkan bahwa setiap perbuatan manusia akan diadili di akhirat, jika baik seyogyanya surga dan jika tidak, seyogyanya adalah neraka. Pernahkah surga dan neraka disebut di daam ajaran sekuler yang didukung oleh UMNO?
Ajaran sekuler hanya memikirkan soal bagaimana untuk berkuasa. Etika dan hukum bisa dikesampingkan apabila tidak berpihak untuk mereka. Lihatlah di Tenang, dijamin ketentuan RM30 juta tanpa sedikitpun dijeling oleh SPRM. Barangkali bagi mereka, pemilih di Tenang bisa dibeli seperti membeli hewan ternak. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam hadir dengan membawa makanan roh bukannya makanan fisik semata-mata seperti yang dilakukan oleh UMNO. Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam hadir bukan dengan menjanjikan proyek seperti yang diibawa oleh UMNO karena manusia membutuhkan bukan hanya makanan fisik tetapi juga makanan roh. UMNO masih beum cukup serik mempermainkan rakyat karena hanya itu yang termampu dilakukan oleh mereka.
Seruan saya, baliklah ke Islam. Islam yang adil, Islam yang membawa rahmat dan Islam yang menjanjikan kemenangan. Saya ulangi kembali pesanan saya ke mesin pemilihan PAS di Dun Tenang, kita bukannya memburu kemenangan di dalam pemilihan di dunia semata-mata, tetapi kita memburu kemenangan di akhirat. Hari ini, PAS tewas di Tenang, namun PAS puas karena telah melaksanakan tugas amar makruf nahi munkar. Adapun UMNO, bisakah perjuangan mereka dibawa ke akhirat? Pikirkanlah.
Haji Nik Abdul Aziz bin Nik Mat,
Kg Pulau Bali. Tertanggal: 25 Safar 1432H / 30 Januari 2011M