Setelah kemenangan di Pantelleria, Sultan Murad I melakukan inspeksi ke medan perang. Beliau berkeliling di tengah-tengah korban perang kaum Muslim dan mendoakan mereka. sebagaimana ia juga mendatangi pasukan yang terluka.
Pada saat itu ada seorang pasukan Serbia yang berpura-pura mati, lalu ia segera berlari menuju arah Sultan. Namun pengawal Sultan segera menangkapnya.
Si Serbia berkilah dan berpura-pura ingin berbicara dengan Sultan secara langsung dan menyatakan diri akan masuk Islam di hadapannya. Mendengar alasan demikian, Sultan memberi isyarat agar para pengawal itu melepaskan orang Serbia tersebut.
Kemurahan hati Sultan ini dimanfaatkan oleh si Serbia. Dia berpura-pura ingin mencium tangan Sultan, padahal saat itu dengan secepat kilat dia mengeluarkan pisau beracun dan menikam ke diri Sultan. Akhirnya, Sultan Murad syahid pada tanggal 15 Sya’ban tahun 791 H.[1]
[1] Tarikh Salathin Ali Utsman, Al Karamani, hlm.16